Kota yang terkenal akan perjudian pada kasino-kasinonya, Las Vegas, memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak kemewahan yang bisa kita lihat dari gaya hidup mereka. Mulai dari foya-foya dengan minuman keras, bermalam dengan wanita penghibur dan yang sudah menjadi hal biasa adalah melakukan judi dengan uang ratusan juta dolar hanya untuk memburu kesenangan.
Namun apakah semua warga yang menempati kota Las Vegas memiliki gaya hidup demikian? Sepertinya semua warga setempat memiliki perekonomian yang lebih dari cukup, dengan segala gemerlap kehidupan yang mewah. Sepertinya kota ini tidak mengalami banyak masalah pengangguran, dan sebagainya.
Jika kamu memiliki prasangka seperti itu, maka kamu salah besar. Las Vegas yang terkenal dengan dunia malamnya yang sangat berkelas, ternyata memiliki sisi lain kehidupan yang tidak diketahui oleh banyak orang. Bukan hanya di Indonesia, di negara maju Amerika khususnya di Las Vegas juga memiliki banyak tuna wisma. Tak semua orang ingin berangkat menuju markas perjudian terbesar di dunia yaitu Las Vegas. Anda dapat bermain judi casino melalui internet yaitu di situs http://www.baba303.net . Dapatkan informasi lengkap untuk pendaftaran menjadi member melalui customer service via livechat.
Memang tidak ada yang menyangka bahwa sebuah kota yang memiliki pendapatan milyaran dolar per tahunnya ini bisa ada banyak pengangguran yang bahkan hidup di gorong-gorong jembatan. Jembatan yang awalnya dibangun untuk menyalurkan luapan air ini, sekarang justru disulap oleh para tuna wisma menjadi tempat tinggal.
Jembatan yang sekarang dijadikan tempat berteduh oleh para tuna wisma di Las Vergas berada 200 mil dari gemerlapnya pusat kota. Mereka yang membuat rumah di terowongan air ini adalah karena sudah putus asa akibat kehilangan pekerjaan, terkena kasus kriminal, pecandu narkoba hingga veteran perang yang menderita trauma berat saat di medan perang. Namun tidak menutup kemungkinan diantara mereka juga ada yang memiliki pekerjaan layak seperti pekerja di hotel, akan tetapi dengan alasan tertentu mereka lebih memilih hidup jauh dari kemewahan dan hiruk pikuk pusat kota.
Bagi para tuna wisma yang tidak memiliki pekerjaan layak, demi bertahan hidup, mereka mengandalkan pekerjaan mereka sebagai pemulung ataupun pengemis. Dan yang membuat miris adalah mereka hidup tanpa ada sekat antara satu tempat tinggal dengan yang lainnya. Jadi jangan berharap ada privasi jika hidup di tempat ini. Jangan ragu bergabung di agen casino Baba303. Layanan 24 jam non stop dan ada bonus menarik disini.
Setiap keluarga mendapat tempat berukuran sekitar 4×4 meter, tanpa adanya sekat ataupun pembatas. Hanya barang-barang rumah tangga yang dimiliki oleh masing-masing keluarga lah yang menjadi penanda wilayah. Setiap dari mereka meletakkan kasur, perabotan, lemari dan rak buku. Barang-barang ala kadarnya sebagai penunjang kehidupan sehari-hari. Tidak jarang ada juga yang tidur hanya dengan beralaskan terpal bagi para tuna wisma yang baru datang.
Dengan kehidupan yang berbaur menjadi satu, bukan hanya bersama sesama manusia tetapi juga hewan-hewan seperti katak dan juga tikus, tentunya berpotensi besar terkena wabah penyakit. Belum lagi kalau tiba-tiba ada banjir yang menerobos jembatan, bagaimana dengan nasib mereka? Namun mereka memang tidak memiliki pilihan kecuali menempati tempat kumuh tersebut.
Tidak tanggung-tanggung jumlah tuna wisma yang menempati terowongan sepanjang 200 mil tersebut, yaitu mendekati 1000 orang. Jumlah yang cukup mencengangkan untuk sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk hanya 600 ribu.
Jumlah penghuni tersebut memang membuat terowongan bawah tanah ini bagaikan apartemen untuk para tuna wisma, meski sebenarnya hanya sebuah tempat tinggal berdindingkan jembatan.
Miris memang melihat potret kehidupan para tuna wisma yang ada di Las Vegas, mengingat banyaknya lapangan kerja yang dibuka untuk kasino-kasino yang ada di kota ini juga sangat banyak. Seharusnya para tuna wisma bisa hidup lebih baik jika pemerintah kota setempat sedikit memberi ruang bagi kehadiran mereka.